Bukti akan lebih nyata dari pada sekedar pelajaran teori. Segala puji hanya bagi Allah, banyak amal-amal Islam yang akan terasakan manisnya setelah dikerjakan dalam amal nyata dan sekaligus memiliki bukti yang nyata pula, Allah berfirman artinya
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik. (QS. 29:69)
Seorang Guru yang sholih mengajari murid-muridnya untuk merasakan lezatnya Islam dengan cara langsung dengan mengamalkan amalan-amalan yang nyata. Seseorang akan merasakan manisnya dan lezatnya minuman kopi susu, kalau kopi susu itu langsung diteguknya. Lezatnya kopi susu tidak akan terasakan dengan nyata bila masih dalam bentuk cerita, angan-angan bahkan bisa beda dengan kenyataannya.
Setelah kita berpuasa dan telah bersungguh-sungguh berpuasa, dan telah bersungguh-sungguh mengamalkan segala perintah Allah, dan telah bersungguh-sungguh meninggalkan larangan Allah, apa yang kita rasakan dengan lezatnya amal-amal Islam??? Enak tho…iya..tho..
Segala puji bagi Allah bila kita telah menemukan bukti akan lezatnya amalan-amalan Islam, maka marilah kita bersyukur kepada Allah, baik dengan usaha dhohir maupun usaha batin. Usaha dhohir dilakukan dengan giat mengamalkan amal-amal yang mendatangkan kebahagiaan bagi kita itu dengan penuh ketekunan dan kesabaran. Sedang usaha-usaha batiniyah adalah dengan berdo’a agar Allah meneguhkan kebenaran itu menjadi kecintaan dihati kita selama-lamanya sebagaimana Allah menuntun kita dengan sebuah do’a yang artinya
(Mereka berdo’a):”Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)” (QS. 3:8)
Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya”. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji. (QS. 3:9)
Islam yang putih bersih akan tumbuh di tempat yang putih bersih. Jiwa manusia yang masih hitam legam harus diproses lebih dahulu agar dapat menjadi putih bersih. Ketika Hati telah berproses menjadi putih bersih maka kelezatan Islam akan terbukti memang benar-benar lezat dan nikmat.
Seseorang yang sedang sakit akan memiliki nafsu makan yang rendah dan bahkan makanan yang enak-enakpun dikatakan pahit oleh lidahnya. Demikian pula hati dan jiwa yang sedang sakit, amal-amal Islam yang begitu lezat diabaikan dan dikatakan sebagai sesuatu yang menyusahkan.
Tidak ada didikan kecuali bertujuan untuk meningkatkan kwalitas anak-anak didik, agar memiliki kekuatan atau pula untuk meningkatkan ilmu dan pengalamannya. Ketika jiwa dalam keadaan lemah dan sakit maka segala didikkan dirasakan sebagai suatu beban yang menjengkelkan dan merugikan dan menyusahkan.
Namun bila telah dipahami tentang tujuan sebuah didikan, maka segala yang nampaknya berat itu akhirnya akan memunculkan sebuah kekuatan yang akan membuat segala sesuatu yang dahulunya terasa berat akan menjadi terasa ringan.
Allah Tuhan yang Maha Esa, Maha Bijaksana, Maha Perkasa, Maha Pengampun, mendidik manusia untuk menjadi makhluq yang mulia, bahagia dan selamat di dunia dan di akherat. Didikan Allah tentunya adalah didikan yang terbaik buat hamba-hambanya.
Shibghah Allah (celupan Allah /didikan Allah). Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya daripada Allah? Dan hanya kepada-Nyalah kami menyembah. (QS. 2:138)
Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam………. (QS. 6:125)
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam, indahnya ibadah puasa yang telah dengan susah payah kita lewati, marilah kita berjanji dalam hati kita masing-masing untuk dapat terus melazimi hingga akhir hayat kita, untuk selalu bertekun menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah dengan sungguh-sungguh dan dengan senang hati…..Alhamdulillah…
Kamis, 21 Juli 2011
Nikmatnya Mengamalkan Ajaran Islam
Label:
Artikel Islam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar